Iklan 3360 x 280
iklan tautan
Patriot Militer - Kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan jadi bukti penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu pengawalan ekstra ketat. Sejumlah pihak menyarankan pola pengamanan segera diubah. Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto meminta penjagaan dilakukan terhadap penyelidik, penyidik, dan jaksa penuntut umum. Rumah penyidik harus dijaga aparat kepolisian. Bahkan kendaraan yang digunakan disesuaikan, jangan naik motor lagi.
Baca juga: Ketika Ribuan PASUKAN MAUNG Turun Gunung Mengikuti Perintah Jenderal Besar Soedirman...!
Penjagaan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia dinilai perlu dilakukan. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan personel jika diminta untuk mengawal penyidik KPK selama 24 jam. "Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan, tinggal pelaksanaannya saja," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/4).
Gatot tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI. "Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan," ujar Gatot.
Gatot tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI. "Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan," ujar Gatot.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun mengutuk keras tindakan orang tak dikenal yang melakukan penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan pada Selasa (11/4). Novel Baswedan disiram air keras usai salat subuh di masjid di dekat kediamannya Kepala Gading, Selasa (11/4) pagi. Ketua RT 03 RW 10 Perumahan Bank Bumi Daya, Kelapa Gading, Wisnu Broto, mengungkapkan saat tangani kasus simulator SIM yang menyeret jenderal polisi, Novel dikawal anggota TNI AL.
"Saat menangani kasus simulator SIM lalu Pak Novel mendapat pengawalan khusus dari TNI AL, sampai salat ke masjid dekat rumah saja dikawal sama anggota," ujarnya kepada merdeka.com di lokasi pada Selasa (11/4). Dia mengaku lupa waktu persisnya saat rumah Novel dijaga ketat oleh anggota TNI AL. "Kira-kira sekitar tahun 2016 lalu, anggota yang berjaga di depan rumahnya dari dua sampai empat orang, berganti-ganti setiap hari anggotanya," ungkapnya.
Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono menegaskan, polisi kini disiagakan menjaga keluarga Novel. Saat ditanya jumlah personel yang menjaga keamanan di rumah Novel, Awi tidak menyebutkan.
"Keluarga masih di rumah, cuma kita lakukan pengamanan secukupnya. Ada yang Pam terbuka pakai seragam," katanya. Selain personel Mabes Polri, polisi wilayah setempat juga dikerahkan menjaga keamanan rumah dan keluarga novel. "Ada dari Polsek maupun Polres Jakarta Utara, di back up Polda Metro yang berpakaian preman juga ada," tandasnya.
Sumber: merdeka.com